Gambaran Umum : Kehilangan air dapat dilihat dari dua sisi: dari sisi kehilangan itu sendiri dan dari sisi jika tidak kehilangan. Pemahaman dua dimensi ini memberikan kita gambaran bahwa kehilangan air merupakan wanprestasi dari suatu proses pelayanan air secara keseluruhan. Ini penilaian dari sisi kehilangan air. Sementara dari sisi jika tidak kehilangan memberikan nilai bahwa ada hak publik yang diambil yang seharusnya ada. Dimensi ganda ini membuat pemahaman tentang kehilangan air menjadi sebuah kata kunci dalam pemahaman arti penting NRW pada pelayanan air bersih.
Jakarta sedang dihadapkan pada kondisi yang kritis terkait dengan pengelolaan sumber daya air. Pelayanan bersih perpipaan yang memenuhui standar, efisien dan menyeluruh untuk seluruh wilayah kota sangat mendesak untuk diwujudkan segera. Semakin terbatanya ketersediaan dan suplai air baku, peningkatan kebutuhan (demand), cakupan layanan yang masih relatif rendah, tingginya angka kehilangan air, masih rendahnya standar pelayanan, dan adanya tuntutan terhadap kebijakan membatasan ektraksi air tanah dalam (deep groundwater) mengharuskan otaritas pengelola air bersih perpipaan untuk melakukan upaya dan tindakan signifikan untuk memperbaiki kondisi pelayanan air bersih di DKI Jakarta.
Lesson Learn :
Pertama, bahwa upaya yang dilakukan oleh mitra swasta telah beragam, diupayakan sinkron satu-sama lain, saling melengkapi, bahkan dengan bekerjasama satu sama lain, serta dengan fihak lain.
Ke dua, sebagian masalah untuk menurunkan NRW memang berada di luar kemampuan kendali dari mitra swasta PAM Jaya maupun PAM Jaya sendiri.
Ke tiga, sebagaimana dikemukakan pada item yang pertama, yaitu perlunya keinovativan dalam menurunkan NRW. Beberapa pengalaman baik yang dapat dikembangkan adalah pelibatan publik dalam penurunan NRW.
Ke empat, bagi Jakarta, pendekatan penurunan NRW harus difokuskan kepada penyebab yang apparent losses atau kehilangan komersial, karena srateginya diperkirakan 20% lebih murah (least cost) dibanding memberikan perhatian utama kepada real losses yang relatif membutuhkan CAPEX.
Ke lima, kontrak kerjasama kemitraan pemerintah dan swasta dalam penyediaan air bersih di Jakarta dapat dikatakan lebih condong sebagai second-party-based-financial-requirement-contract (SPB-FiRe) daripada perfomance-based-contract (PerBase).
Tools Yang digunakan :
• Efficiency in Water Use C.3.3
Key Word : Non Revenue Water, Jakarta, PAM Jaya
Lokasi : Jakarta
Kontak :
Firdaus Ali, PhD.
Badan Regulator PAM DKI, Jl. Pejompongan Raya No. 57, Jakarta 10210
firdaus@jakartawater.org , +62-21-5709732 & +62-21-5709723