permasalahan air baku dan solusinya
Judul Kasus
PERMASALAHAN AIR BAKU DAN SOLUSINYA

Nama Penulis
Endah Dewi Nurahmani
Direktorat Pengembangan Air Minum Ditjen Cipta Karya
endah_nurahmani@yahoo.com
Gedung Dep. PU Ditjen Cipta Karya Lt. 8
Jl. Pattimura No. 20 Kebayoran Baru Jakarta 12110

IWRM Tools:  
A.1.c. Kebijakan yang terkait dengan SDA
A.2.c. Peraturan untuk kualitas dan kuantitas air
B.2.1. Kapasitas pengelolaan SDAT pada profesi keairan
C.2. Perancangan dan perencanaan pengelolaan SDAT
C.3. Pengelolaan kebutuhan

Latar Belakang:
Sumber-sumber daya air di sebagian besar wilayah Indonesia dewasa ini menghadapi beragam masalah. Jika ditinjau berdasarkan musim, maka pada musim penghujan jumlah air melimpah dan bahkan memicu adanya musibah banjir. Kondisi sebaliknya terjadi di musim kemarau, kesulitan sumber air melanda beberapa daerah seperti Jawa, NTT dan NTB yang berakibat pada kekeringan. Selain dari segi kuantitas, permasalahan sumber daya air juga terkait dengan parameter kualitas. Rusaknya sumber-sumber air sering dikaitkan dengan kesalahan pengelolaan lingkungan hidup, perubahan tata guna lahan, pencemaran domestik dan industri serta eksploitasi sumber daya air yang berlebihan akibat tekanan pertumbuhan penduduk dan aktifitas ekonomi. Faktor-faktor tersebut diantaranya mengakibatkan perubahan siklus hidrologi yang pada akhirnya mengganggu suplai sumber air baku.

Ketergangguan suplai air baku juga mempengaruhi sektor air minum. Khusus daerah layanan PDAM, berkurangnya debit sumber air dan menurunnya kualitas sumber air baku berakibat sulit untuk mempertahankan cakupan layanan eksisting. Kondisinya semakin berat pula manakala PDAM bermaksud mencapai target MDG. Adapun daerah yang belum terjangkau layanan PDAM, kesulitan memperoleh sumber air memaksa para warga membeli satu satuan air dengan harga lebih mahal atau mengambil air pada jarak puluhan km dari tempat bermukimnya.

Deskripsi:
Permasalahan yang timbul pada sumber air permukaan dan sumber air non permukaan yaitu pada musim kemarau jumlah air permukaan yang mengalir sangat kecil karena air permukaan yang mengalir merupakan air buangan maupun air tanah yang keluar ke dalam saluran.  Sebaliknya pada musim hujan, jumlah air yang harus dialirkan sangat besar yang berasal dari air hujan yang melimpas.  Hal ini berpotensi menimbulkan banjir, karena penampang saluran yang terbatas dan banyak material yang menghambat aliran air dalam saluran, seperti sampah dan tanaman.

Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengelolaan sumber air permukaan ini adalah: pengaturan aliran, perlindungan daerah tangkapan air, pengaturan tata ruang, melakukan proteksi dan konservasi daerah recharge dan lokasi sumber air baku potensial, dukungan regulasi/kebijakan dari pemerintah, menerapkan teknologi daur pakai air, menerapkan manajemen pengelolaan dan pemanfaatan air, studi lebih detail identifikasi potensi sumber air baku. Sedangkan untuk sumber air non permukaan: menampung dan menyalurkan air ke dalam akifer melalui bangunan tertentu, menghambat air permukaan supaya meresap ke dalam tanah dan mengatur penggunaan air secara optimal. Untuk menjamin ketersediaan air tanah untuk masa mendatang maka pengaturan pemanfaatan air tanah harus dilakukan. Dalam hal ini sangat diperlukan peraturan yang tegas, jelas dan mengikat terhadap pemanfaatan air tanah itu sendiri.

Tujuan:
Untuk memberikan solusi dan pemecahan masalah mengenai air baku sehingga diharapkan dapat mengurangi resiko kekurangan air baku dan mempertahankan cakupan layanan eksisting bagi PDAM.

Pelajaran yang diperoleh:
Memberikan kesadaran kepada pemerintah dan masyarakat untuk melakukan proteksi dan konservasi daerah recharge dan lokasi sumber air baku potensial, dan adanya dukungan regulasi/kebijakan dari pemerintah.

Pentingnya kasus ini untuk IWRM:
Sumber-sumber daya air di sebagian besar wilayah Indonesia dewasa ini menghadapi beragam masalah. Perlu di buat kebijakan yang terkait dengan SDA untuk menjaga sumber air baku potensial, perencanaan pengelolaan SDAT, dibuatnya peraturan untuk kualitas dan kuantitas air dan pengelolaan kebutuhan air baku sehingga mengurangi resiko kekurangan air baku dan mempertahankan cakupan layanan eksisting bagi PDAM.

© Copyright 2024 @ Kemitraan Air Indonesia | inawater.org ~ KAI