PENULIS:
Firdaus Ali, PhD.
Badan Regulator PAM DKI, Jl. Pejompongan Raya No. 57, Jakarta 10210
firdaus@indonesiawaterinstitute.org
SUMMARY:
Metropolitan DKI Jakarta dengan total luas area mencapai 662 km2 dengan total populasi mencapai 9,39 juta jiwa dihadapkan pada kondisi yang sangat kritis berkaitan dengan pengelolaan sumber daya air, khususnya dalam hal ketersediaan air. Setiap tahunnya, Jakarta senantiasa menghadapi ancaman banjir pada musim hujan, sementara itu hampir sepanjang waktu selalu mengalami krisis air baku untuk keperluan air minum. Dilihat dari aspek sanitasi lingkungan perkotaan, rendahnya tingkat penanganan limbah cair perkotaan telah memberikan dampak pencemaran yang serius terhadap badan air (air permukaan dan air tanah dangkal) sehingga tidak memungkinkan lagi dapat dimanfaatkan sebagai (alternatif) sumber air baku untuk memenuhi kebutuhan air bersih yang terus meningkat. Sementara itu, rendahnya cakupan layanan air bersih perpipaan terus mendorong terjadinya ekstraksi cadangan air tanah (sedang dan dalam) yang berlebihan dari waktu ke waktu yang mengakibatkan turunnya permukaan tanah (land subsidence) dan ancaman intrusi air laut.
- The Enabling Environment: A.1.2 & A.3.4
- Institutional Roles: B.1.4 & B.1.7
- Management Instrument: C.3.3, C.4.4, & C.7.1
KEYWORDS:
Air bersih perpipaan, air limbah, air tanah, iwrm, land subsidence, ufw/nrw.
LESSON LEARNED:
Studi Kasus ini mengunkapkan upaya mengatasi permasalahan pengelolaan SDA perkotaan di wilayah metropolitan Jakarta secara terintegrasi dan berkelanjutan untuk mengatasi permasalahan yang sedang dihadapi dan sekaligus dalam upaya mengantisipasi tantangan ke depan. Pendekatan yang ditempuh melalui sistem multimedia approach terlihat menghasilkan kemajuan yang signifikan dalam upaya pengendalian ektraksi air tanah dalam yang dikaitkan dengan analisa yang mendalam terhadap kondisi dan kecenderungan neraca air (water balance) Jakarta sebagai upaya optimasi sistem pelayanan air bersih yang ada. Jika pilot project IUWRM ini berhasil dan segera diimplementasikan secara (roll out) menyeluruh di seluruh wilayah DKI Jakarta, kota-kota besar/metropolitan pinggir pantai lain di Indonesia maupun di luar negeri akan bisa belajar banyak dari DKI Jakarta.
IMPORTANCE OF THE CASE TO IWRM:
Kasus upaya pengelolaan terpadu sumber daya air perkotaan di DKI Jakarta dengan melakukan pendekatan multi media (multimedia approach) ini merupakan salah satu contoh nyata dari bentuk atau upaya implementasi dari konsep IWRM (pengembangan peran institusi dan penggunaan instrumen pengelolaan) dalam upaya membantu memecahkan masalah ekologi perkotaan yang berakar pada sumber daya air.